Minut, Sulutreview.com – Sebanyak 4.000 anak dari berbagai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kabupaten Minahasa Utara (Minut) melakukan gerakan minum susu gratis dan makan telur bersama Bupati Minut Joune Ganda dengan didampingi guru dan orang tua masing di lapangan Pemkab Minut, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan yang digagas Dinas Pendidikan Minut ini merupakan bertujuan menanamkan kesadaran hidup sehat sejak dini sebagai langkah nyata pencegahan stunting.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Joune Ganda menyampaikan komitmennya untuk mempercepat penurunan angka stunting melalui langkah-langkah yang bersifat mitigatif dan kolaboratif.
“Kita sudah mulai melakukan langkah-langkah mitigasi dalam penanganan stunting secara intensif dan ekstensif, dimana salah satu faktor utama bukan sekedar penghargaan, tapi target kita yaitu zero stunting,” ujar Bupati.
Bupati Joune Ganda menekankan pentingnya intervensi sejak usia dini. Menurutnya, masa pertumbuhan anak adalah periode emas yang menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Kami juga melakukan pencegahan dan penanganan stunting dari kalangan remaja putri agar mereka siap menjadi ibu yang baik dan sehat. Di PAUD, programnya kami lengkapi dengan kegiatan fisik seperti senam dan distribusi susu sebagai bagian dari kampanye kesehatan,” ujarnya.
Menanggapi arahan Gubernur Sulawesi Utara yang menekankan pentingnya kerja bersama atau “keroyokan” dalam penanganan stunting, Bupati menjelaskan bahwa Minahasa Utara telah menerapkan pendekatan kolaboratif lintas sektor.
“Keroyokan berarti semua pihak harus bersinergi. Di Minahasa Utara, kita melibatkan pemerintah desa, Forkopimda, Dinas Pendidikan, tenaga kesehatan, hingga masyarakat. Ini adalah kerja bersama, bukan kerja satu instansi,” Jelasnya.
Bupati Joune Ganda juga turut menyoroti peran strategis Dinas Pendidikan dalam mendukung program ini, terutama di level pendidikan dasar.
“Peranan Dinas Pendidikan sangat penting, terutama di PAUD hingga SMP. Kami telah menugaskan kepala dinas yang baru untuk fokus dalam penguatan edukasi gizi dan kesehatan anak di sekolah,” jelasnya.
Bupati Joune Ganda juga menegaskan bahwa seluruh pejabat daerah diinstruksikan untuk ikut aktif dalam program “Bapak dan Ayah Asuh Stunting” sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial terhadap masyarakat.
“Kami akan terus melakukan evaluasi berkala. Para pejabat wajib menjadi Bapak dan Ayah Asuh Stunting. Selain itu, kami berharap partisipasi CSR dari perusahaan-perusahaan semakin meningkat untuk mendukung program ini,” tutur Joune Ganda.
Melalui sinergi pemerintah, dunia pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat, Pemkab Minahasa Utara menargetkan tercapainya zero stunting dalam waktu dekat.
“Kami yakin, dengan kolaborasi dan edukasi berkelanjutan, kita bisa menciptakan generasi Minahasa Utara yang lebih sehat, cerdas, dan berkarakter,” pungkasnya.(**)