Mitra, Sulutreview – Tidak hanya di tingkat nasional, lomba desa juga dilaksanakan dalam skala yang lebih kecil di daerah-daerah. Di Desa Pangu Satu Kecamatan Ratahan Timur Minahasa Tenggara (Mitra), hal ini tidak berbeda jauh. Camat Franky menyampaikan bahwa lomba desa sudah dijadwalkan dan sementara dilaksanakan.
“Lomba desa akan menjadi ajang untuk menunjukkan progres pembangunan yang sudah dilakukan di desa. Tetapi, untuk mendapatkan gambaran yang akurat, harus ada upaya untuk menyediakan data yang benar dan terpercaya,” jelas Ngongoloy
Kata dia, buku administrasi di desa harus diperbaharui agar roda pemerintahan berjalan lancar. Data yang tidak benar atau usang akan memberikan gambaran yang salah, yang pada akhirnya tidak membantu desa untuk berkembang.
“Saat menilai desa dalam lomba, adalah penting bahwa tim penilai harus objektif. Tidak ada pertemanan atau hubungan personal yang harus mempengaruhi nilai-nilai yang diberikan. Desa-desa yang memang pantas harus dinilai sesuai dengan keadaannya,” ujarnya.
Camat Franky juga memberikan apresiasi kepada hukum tua, perangkat desa, dan BPD yang siap dalam menjalankan lomba desa ini. Namun, ia juga berpesan agar semangat ini tidak hanya muncul ketika ada lomba desa. Proses pembangunan harus tetap terus berjalan dan tidak boleh berhenti apabila lomba desa telah selesai dilakukan.
“Namun, yang paling penting adalah bahwa lomba desa dapat menjadi pendorong bagi desa-desa untuk terus berinovasi dan berkembang. Perlombaan akan meningkatkan persaingan sehat di antara desa-desa dan mendorong mereka untuk memperbaiki diri,” tandasnya.
Hukum Tua Desa Pangu Satu Fence Kountur menyambut baik dan semangat tim lomba dari Kecamatan Ratahan Timur bersama jajaran, dipimpin langsung Camat Franky Ngongoloy didampingi Sekretaris Yolanda Sumual.
“Terimakasih untuk tim lomba dari Kecamatan yang sudah turun langsung. Apa yang masih dirasa kurang akan menjadi bahan evaluasi kami untuk lebih baik lagi kedepannya,” tandasnya. (***)
