Bangun Pertumbuhan Eksyar di Sulut, BI Perkuat Ekosistem Produk Halal

Kepala Kantor BI Sulut, Andry Prasmuko. Foto : Hilda

Manado, Sulutreview.com – Pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sulawesi Utara (Sulut) turut disaksikan oleh Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin di Ballroom Hotel Four Points Manado, pada Kamis (04/04/2024).

Langkah ini menjawa awal bangkitnya
industri jasa keuangan syariah dan dana sosial syariah yang juga memainkan peran sentral dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar) di Provinsi Sulut.

Berbagai capaian seperti penyaluran pembiayaan di Lembaga Keuangan Bank Umum Syariah di Sulut terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya.

Catatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut, per Februari 2024, menyebutkan bahwa pembiayaan syariah yang disalurkan oleh perbankan di Sulut mencapai Rp1,3 triliun, atau meningkat 9,62% (yoy) dibandingkan dengan
periode yang sama di tahun sebelumnya, yang didominasi oleh kredit konsumsi non-UMKM
seiring dengan meningkatnya ketertarikan masyarakat pada instrumen keuangan syariah.

Dijelaskan Kepala Kantor BI Sulut, Andry Prasmuko, peran BI dalam pengembangan EkSyar mencakup Business Matching, Festival Kuliner Ramadhan, Pelatihan dan Sertifikasi Halal, Demplot dan Halal Value Chain Ponpes.

“Dalam mendukung akselerasi pengembangan Eksyar, Bank Indonesia bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait untuk berfokus pada 3 pilar pengembangan yakni, penguatan ekosistem produk halal, penguatan keuangan syariah, dan penguatan penerapan gaya hidup halal atau halal lifestyle,” ungkap Prasmuko.

Pengembangan tersebut didukung dengan penyelenggaraan Indonesia Sharia Economy Festival (ISEF) yang merupakan kegiatan tahunan berskala internasional yang digagas oleh BI sejak tahun 2014.

Penyelenggaraan ISEF didahului dengan kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di level regional yaitu Jawa, Sumatera, dan Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Kantor Perwakilan BI selaku co-host FESyar KTI melaksanakan Road to FESyar dengan bergabung dalam kegiatan Festival Ramadhan yang dilaksanakan sejak 11 Maret hingga 5 April 2024.

“Itu dilakukan dengan bersinergi dengan pemerintah daerah, perbankan, UMKM, pondok pesantren, dan stakeholders terkait lainnya, pelaksanaan Festival Ramadhan dilaksanakan melalui Business Matching Pembiayaan UMKM
yang bekerja sama dengan perbankan di Provinsi Sulut bersama BNI, BRI, Mandiri, BSI dan BSG) dan diikuti oleh 70 UMKM yang potensial untuk dibiayai,” rinci Prasmuko.

Kegiatan lainnya, adalah Festival Kuliner Ramadhan pada 11 Maret hingga 5 April 2024
berupa showcasing 24 UMKM halal binaan yang merupakan kerja sama BI dengan BNI
dan BRI, serta fasilitasi sertifikasi halal bekerja sama dengan Halal Center Univeritas
Sam Ratulangi. Kemudian Sertifikasi Halal Rumah Potong Hewan Bailang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Manado. Termasuk pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) terhadap 10 orang Juru Sembelih Halal (Juleha) di Rumah Potong Hewan (RPH) Manado dan RPH Kotamobagu untuk memastikan tersedianya daging halal melalui proses penyembelihan dan penanganan daging secara halal.

Tak kalah pentingnya, BI juga melakukan sinergi pembentukan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) bersama dengan Lembaga Pendidikan Islam – Pesantren Karya Pembangunan (LPI-PKP) Manado, di mana pengurus pondok pesantren juga merupakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Holding Bisnis Pesantren (Hebitren) Provinsi Sulut.

BI juga bersinergi dalam pembentukan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) Jangkar Sandar bersama dengan KDEKS, Pengelola Kawasan Megamas, BNI, Dinas Kesehatan Manado, dan Halal Center Unsrat melalui stikerisasi Aman dan Sehat, serta Sertifikasi Halal UMKM untuk menginisiasi terbentuknya zona KHAS di kawasan pertokoan Megamas.

Kemudian pilot project Demplot Pertanian Pesantren bekerja sama dengan Petani Unggulan BI (PUBI) memfasilitasi pilot project
demonstration plot (demplot) pertanian cabai kepada Ponpes Hidayatullah Ibolian Bolaang Mongondow dan Ponpes Al Luthfi Lolanan Bolaang Mongondow untuk mendukung kemandirian Ponpes.

Melalui pengembangan Halal Value Chain (HVC) Ponpes, BI mendukung hilirisasi produk hasil demplot pertanian di ponpes Darul Istiqamah Manado dan Ponpes Hidayatullah Bitung berupa pengolahan rica menjadi sambal. Diikuti dengan kompetisi syariah, pemecahan Rekor MURI, dan konser penutupan serangkaian kegiatan dilakukan untuk menyemarakkan Festival Ramadhan 2024 melalui sharia singing competition, lomba reels, lomba pendamping Proses Produk Halal (PPH), serta lomba booth Festival Kuliner Ramadhan dengan penjualan QRIS terbanyak untuk mendorong transaksi non tunai di Sulut.

Pada festival ramadan juga dibagikan sajian buka puasa kepada masyarakat umum sekaligus dirangkaikan dengan pencatatan rekor MURI ”Sajian Mie Cakalang Terbanyak”
sebanyak 2.024 porsi mie cakalang.

Upaya mendorong EKSyar di Sulut dapat terwujud melalui peningkatan tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah Sulut sampai dengan saat ini tingkat literasi keuangan
syariah Sulut masih sebesar 3,12%, lebih rendah dari nasional sebesar 8,14%.

“Tingkat inklusi keuangan syariah Sulawesi Utara sebesar 3,38%, juga masih lebih rendah dari nasional yang sebesar 12,12%. Oleh karena itu, BI bersama pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya harus terus berupaya meningkatkan edukas dan sosialisasi terkait Eksyar kepada masyarakat di Sulawesi Utara,” jelas Prasmuko.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *