Mitra, Sulutreview – Tim reaksi cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tenggara (Mitra), berhasil membantu evakuasi para pendaki Gunung Soputan yang tersesat pada hari Ahad, 24 Maret 2024.
Kepala BPBD Kabupaten Mitra, Sandra Kindangen, menyatakan bahwa tim reaksi cepat di bawah komando Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Dontry Wongkaren, segera memberikan bantuan setelah menerima laporan langsung dari mahasiswa Universitas Samratulangi yang mendaki di Gunung Soputan.
Dontry Wongkaren menjelaskan kronologis kejadian yang dikemukakan oleh korban. Pada Jumat malam, 22 Maret 2024, mereka berkemah di basecamp Soputan dan melewati jalur Pinawetengan (Opa Nok). Pada Sabtu, 23 Maret, pukul 22.00 WITA, mereka berempat memulai pendakian Gunung Soputan.
Setibanya di puncak Gunung Soputan pada hari Minggu, 24 Maret sekitar pukul 07.00 WITA, mereka melakukan swafoto. Kemudian mereka mulai turun dari puncak sekitar pukul 10.00 WITA.
Saat turun, Arron Lamadi berjalan lebih dulu karena kehabisan stok air minum. Dia mencari air di bawah kaki gunung. Sekitar pukul 11.30, kabut tebal menyelimuti mereka. Jarak pandang berkurang dan mereka bertiga yang mengikuti jejak kaki Arron tersesat dan kebingungan mencari jalan pulang.
Mereka memberi pesan lewat whatsaap ke teman-teman mereka di sekitar pukul 17.30 saat mereka menemukan sinyal dan meminta bantuan. Sedangkan Arron telah diselamatkan oleh petani setempat dan menjadi satu-satunya yang berhasil sampai ke Desa Winorangian.
Pada pukul 01.25 dini hari, Tim Lintas Sektoral menemukan mereka bertiga dalam keadaan sehat di sekitar titik koordinat yang sudah dikirimkan. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Desa Winorangian untuk menjemput Arron.
Ketika tiba di kantor BPBD, mereka semua menjalani check-up medis. Pada pukul 07.53, Tim Lintas Sektoral bergerak menuju Desa Pinawetengan untuk mengambil kendaraan dan peralatan camping yang tertinggal. (***)