Unsrat Job Fair, Buka Peluang Mahasiswa untuk Bekerja

Suasana Job Fair Unsrat. Foto : ist

Manado, Sulutreview.com – Ketersediaan lapangan pekerjaan kerap menjadi kendala bagi lulusan perguruan tinggi.

Menjawab persoalan tersebut, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggagas program Job Fair.

Rektor Unsrat Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat M.Sc, DEA, IPU ASEAN Eng berharap melalui job fair atau bursa kerja, workshop expo dan talkshow menjadi salah satu upaya dan strategi meningkatkan peluang bagi mahasiswa untuk siap kerja.

“Program ini membuka peluang mahasiswa mendapatkan pekerjaan, sekaligus bagi perusahaan untuk mendapatkan kandidat yang berkualitas serta sesuai dengan kualifikasi jabatan yang ditawarkan,” ungkap Prof Kumaat saat membuka kegiatan di Auditorium Unsrat, Selasa (22/11/2022).

Mengandalkan tema dari Kementerian Ketenagakerjaan “Goes To Campus” sangat relevan dengan upaya membangkitkan kembali semangat berkarya dalam kebersamaan.

“Job Fair ini sejalan dan sangat dengan tema dari Kementerian Ketenagakerjaan,” kata Prof Kumaat.

Job Fair diminati mahasiswa

Kegiatan Job Fair bakal berlangsung selama dua hari, yakni 22-23 November 2022.

Terdapat 21 perusahan yang meramaikan kegiatan untuk menarik minat para pencari kerja.

Disnakertrans juga menyiapkan booth bagi perusahaan yang menyediakan berbagai informasi terkait lowongan pekerjaan yang dibuka.

Dia menyampaikan jumlah lulusan Unsrat dalam setahun tercatat 5.000 mahasiswa. Melalui Job Fair, dapat dipastikan industri perusahaan akan menyerap tenaga kerja.

“Kalau Job Fair dilaksanakan setahun 4 kali, maka akan mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi,” tukasnya.

Rektor Unsrat dan Kadisnakertrans

Kadisnakertrans Sulut, Ir Erny Tumundo MSi menjelaskan pihaknya siap memfasilitasi perusahan yang membutuhkan tenaga kerja. Khususnya lulusan Unsrat.

“Pemprov Sulut akan memfasilitasi lulusan Unsrat agar dapat terserap di pasar kerja,” tukasnya sembari menambahkan Job Fair yang dilaksanakan tanpa target. Dalam artian semakin banyak pencari kerja, maka semakin bagus.

Dari data yang ada, tingkat pengangguran tertinggi pertama adalah lulusan SMK. Sementara, jumlah angkatan kerja di Sulut sebanyak 1,2 juta orang, dan yang bekerja saat ini, ada 1.1 juta orang.

“Jadi ada sekitar 60-an ribu orang yang menganggur. Artinya, masih ada 100 ribuan orang yang tercatat setengah nganggur,” tandasnya.(srv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.