Minahasa, Sulutreview.com – Tahapan Pemilihan Nyong Noni Sulawesi Utara (Sulut) 2022 yang diikuti 22 peserta dari 11 kabupaten/kota siap dilaksanakan di Mercure Manado Tatelu Resort & Convention pada 12-18 September 2022.
Sebagai garda terdepan yang bakal mempromosikan pariwisata di Bumi Nyiur Melambai, Nyong Noni Sulut diharapkan memiliki potensi yang dapat diandalkan. Yakni beauty, brain, behaviour dan brave. Dalam artian tidak hanya ditunjang oleh kecantikan fisik semata, tetapi juga memiliki pengetahuan yang luas, sikap terpuji dan berani tampil.
“Simple saja yang utama yang harus dimiliki oleh Nyong Noni Sulut adalah menggabungkan semua potensi. Tidak hanya cantik, tetapi juga berpengetahuan, berani dan mampu mengontrol dengan brain,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulut, Dr Henry Kaitjili SH saat membuka Pemilihan Nyong Noni Sulut di Mercure Manado Tatelu Resort & Convention, Senin (12/09/2022).
Nyong dan Noni Sulut, sambung Kaitjili juga wajib mengetahui potensi daerahnya masing-masing. “Jangan sampai ketika ditanya peserta tidak mengetahui tentang potensi daerahnya. Karena Nyong Noni Sulut ini dipilih oleh kabupaten/kota melalui satu proses untuk dikirim ke Provinsi untuk mengikuti pemilihan,” jelasnya.
Selain pengetahuan tentang potensi daerah. Peserta juga wajib mengetahui tentang informasi aktual. “Termasuk apa yang sedang dilakukan Indonesia saat ini, yakni G20 yang digelar di Bali,” ujarnya sembari menambahkan bahwa menjadi suatu kebanggaan bagi peserta ketika dapat mengikuti seleksi. “Kalau sampai di tahapan ini merupakan suatu kebanggaan, baik pribadi, keluarga dan daerah,” tandasnya.
Pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif yang merupakan prime over pembangunan Provinsi Sulut, menjadi bagian terpenting untuk dipahami dan dipromosikan oleh Nyong Noni Sulut.
“Terutama lebih kepada sustainable tourism yang mengembangkan ramah lingkungan. Jadi pariwisata bukan sekedar jalan-jalan, tetapi bagaimana membuat orang datang ke Sulut,” tandasnya.
Pemilihan Nyong Noni Sulut sebut Kaitjili bukan sekedar seremoni. Tetapi ajang penting bagi kabupaten/kota untuk mengirimkan wakilnya.
“Ini bukan kegiatan biasa saja tetapi ajang kabupaten/kota untuk mengirimkan wakilnya untuk mengikuti proses seleksi. Karena mereka akan dibekali pengetahuan dan mengenal satu dengan lainnya, sampai kemudian akan terpilih best of the best,” ujarnya.
Terkait absennya empat daerah yang tidak mengirimkan wakilnya, Kaitjili mengaku sangat menyesal. Di mana ada empat daerah yang tidak mengirimkan wakilnya, yakni Minahasa Selatan, Kotamobagu, Bolaang Mongondow Selatan dan Talaud.
“Ini bukan soal anggaran, karena yang sebenarnya adalah mempersiapkan sumber daya manusia untuk mempromosikan pariwisata,” tandasnya.
Ketua Panitia Jhon Lumopa MKes menyampaikan ke-22 peserta Nyong Noni Sulut akan mengikuti karantina selama 12-18 September 2022.
“Mereka akan mengikuti pembekalan diri, peningkatan pengetahuan, sejumlah materi, road show dan talent show di Mantos. Untuk kepanitiaan, terdiri dari unsur pemerintah Sulut,” katanya.
Pembukaan turut dihadiri sejumlah kroala dinas Pariwisata kabupaten/kota.(srv)