Manado, SULUTREVIEW
Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) memfasilitasi para penyandang disabilitas tunanetra untuk mengikuti
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dalam tahapan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat M.Sc DEA, turut memantau langsung jalannya pelaksanaan UTBK 2019, yang merupakan sesi ke-17.
“UTBK yang diikuti oleh tiga calon mahasiswa disabilitas tunanetra ini, dilakukan melalui audio, sehingga dapat mengakomodasikan kemampuan peserta yang berkebutuhan khusus,” sebut Kumaat di sela-sela tes yang dipusatkan di gedung TIK Unsrat, pada Sabtu (25/5/2019).
Unsrat sebagai perguruan tinggi yang telah menerapkan Badan Layanan Umum (BLU) dengan Akreditasi A, memiliki kompetensi untuk menyelenggarakan SBMPTN yang diikuti penyandang disabilitas.
“Fasilitas yang disiapkan dan disediakan Unsrat sudah memenuhi standar untuk mahasiswa berkebutuhan khusus,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Grevo S. Gerung, M.Sc yang dipercaya sebagai Ketua Panitia Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengatakan sistem pembelajaran yang diterapkan di Unsrat, saat ini sudah berbasis e-learning. Dengan demikian semua materi perkuliahan sudah ada pada portal akademik.
“Mahasiswa yang tunanetra dapat memanfaatkan fasilitas yang ada. Hal ini menjadi bukti bahwa calon mahasiswa penyandang disabilitas memiliki hak sama dengan calon mahasiswa lainnya, untuk masuk ke perguruan tinggi negeri,” sebut Gerung.
Diketahui, isi/materi tes yang diikuti setara dengan peserta yang dapat melihat. Waktunya juga sama dengan peserta lain, tetapi jumlah soal dikurangi 20 persen.
Selain itu, teks bacaan tidak lebih dari 3 paragraf dan menghindari kata-kata visual.
Gambar/tabel/ grafik dinarasikan atau dimodifikasi dan sistem operasinya menggunakan keyboard, tanpa mouse.(eda)