FH Unsrat Menuju Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Tingkat Nasional

Manado, SULUTREVIEW

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) siap menuju Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa 2019 yang bakal digelar di tingkat nasional.

Tim FH Unsrat, memiliki tiket untuk bersaing dengan mahasiswa berprestasi lainnya, setelah berhasil menempati posisi ke-empat pada lomba yang diikuti mahasiswa dari 24 perguruan tinggi se-Indonesia.

Kegiatan kompetisi untuk regional Timur yang digelar sejak tanggal 11 hingga 13 April 2019, FH Unsrat dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara.

Lolosnya FH Unsrat ini, tentu saja mendapat apresiasi dari Dekan FH Unsrat, Dr Flora Kalalo SH MH.

“Pastinya bangga karena Fakultas Hukum dapat meraih posisi ke empat pada kompetisi yang pesertanya adalah utusan terbaik dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” ungkapya di sesi penutupan Sabtu (13/4/2019).

Melalui capaian prestasi tersebut, Kalalo berharap mahasiswa FH Unsrat, memiliki kesempatan strategis untuk menjadi duta yang mampu membawa nilai-nilai penting Pancasila. Terlebih di era revolusi industri 4.0.

“Setidaknya peran mahasiswa ini akan memudahkan tugas Mahkamah Konstitusi dalam mensosialisasikan Pancasila dan Konstitusi kepada masyarakat,” tandasnya sembari menambahkan bahwa kegiatan bernilai sebagaimana ajang debat yang dilaksanakan oleh Mahkamah Konstitusi akan mengasah dan membuka wawasan generasi muda.

“Pastinya dengan mengikuti kompetisi, akan meningkatkan pengetahuan mahasiswa. Terutama soal Konstitusi,” sebutnya.

Sekjen Mahkamah Konstitusi RI, M Guntur Hamzah yang berkesempatan hadir mengatakan kompetisi debat
merupakan suatu usaha yang secara spesifik dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi dalam rangka memasyarakatkan Pancasila dan konstitusi. Salah satunya sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman bagi para mahasiswa.

“Kompetisi debat mahasiswa ini sejalan dengan visi dan misi Mahkamah Konstitusi yang direspon baik oleh perguruan tinggi. Hal ini sangat penting karena meningkatkan pemahaman bagi mahasiswa,” ujarnya.

Menariknya Sekjen mengaku optimistis bahwa peserta kompetisi debat merupakan figur cemerlang yang dapat mengisi posisi hakim di MK, untuk masa mendatang.

“Ini sangat membanggakan saya melihat para mahasiswa memiliki kesempatan dan potensi yang besar untuk menjadi Hakim MK di masa depan,” ujarnya.

Diketahui, juara 1 pada kompetisi debat diraih Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, juara 2 Universitas Surabaya (Ubaya), juara 3 Universitas Muhamaddiyah Malang (UMM) dan juara 4 Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).

Menurut dosen pembimbing tim Unair Dri Utari, mahasiswa telah mengikuti persiapan matang sejak bulan Februari.

“Butuh persiapan matang, terutama pemahaman dan pendalaman materi. Selanjutnya peserta juga diberikan kesempatan untuk saling mengenal, sehingga melalui kesatuan inilah mereka solid,” tukasnya.

Untuk hadiah, juara 1 mendapatkan trofi MK, sertifikat penghargaan dan uang pembinaan Rp15 juta. Selanjutnya, juara 2 mendapatkan trofi MK, sertifikat penghargaan dan uang pembinaan Rp12 juta. Juara 3 trofi MK, sertifikat penghargaan dan uang pembinaan Rp9 juta, sedangkan juara harapan 1 mendapat trofi MK, sertifikat penghargaan, uang pembinaan Rp3 juta.(eda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *