Manado, SULUTREVIEW
Momen kebersamaan buka puasa bersama yang digelar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, disambut rasa syukur oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Drs Steven OE Kandouw.
Melalui agenda Safari Ramadhan 2018 tersebut, Kandouw sampai tiga kali mengucap alhamdulilah. Sebab, betapa bahagianya umat muslim yang ada di Kota Manado yang dapat hidup berdampingan dengan umat Kristen, tanpa melihat perbedaan.
“Alhamdulilah, karena torang semua boleh melaksanakan ibadah dengan khusuk, tenteram dan nyaman,” kata Kandouw di halaman kampus IAIN Manado, Senin (28/5/2018).
Kondisi ini jauh berbeda dengan sejumlah negara yang mengalami konflik agama seperti Yaman, Siria dan Myanmar. ‘Kita di sini luar biasa. Senang melihat masyarakat yang hidup bahagia dan aman,” tukasnya.
Kandouw juga mengingatkan keluarga besar IAIN dan umat Muslim yang ada di Sulut, bahwa jalannya puasa selama sebulan menjadi spirit dan semangat baru untuk mengalahkan semua hal yang buruk. Bukan hanya saat puasa tetapi dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Apalah artinya kalau kita khusuk dan soleh kakau hanya di bulan puasa. Tetapi hari-hari selanjutnya kita jjadi hamba dengki, konsumerisme, dendam dan amarah. Mari kita impelemntasikan sepanjang 365 hari,” tandasnya.
Menariknya, pada kesempatan yang sama, Kandouw juga menyampaikan demografi Sulut, yang pertambahannya cukup signifikan. Yakni migrasi sebanyak 70 persen dan 30 persen kelahiran.
Ternyata, penyebabnya adalah Sulut aman. Hal itu dibarengi dengan diterimanya penghargaan Harmonny Award dari pemerintah pusat karena Provinsi Sulut dan Kota Manado merupakan daerah paling toleran.
“Makanya banyak orang luar yang suka tinggal di Manado. Terbukti 60 persen property yang terjual adalah milik masyarakat dari daerah lain,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Manado, Dr Rukmina Gonibala MSi mengatakan, keluarga besar IAIN Manado sangat menjunjung tinggi akan nilai-nilai toleransi. Dengan demikian melihat perbedaan sebagai warna yang memberi keindahan. Bahkan saling melengkapi.
“Kami ingin menyampaikan bahwa visi misi kami adalah multi kultulal bahkan memegang teguh akan toleransi beragama. Ke depan yang kuliah di IAIN bukan hanya beragama Islam. Akan ada juga agama lain yang kuliah disini,” tukasnya.
Sebelumnya, Tausyiah Ramadhan yang dibawakan oleh Direktur Pasca Sarjana IAIN Manado, DR H Rivai Bolotio menyampaikan syukur kepada Tuhan karena masih diberikan kesempatan untuk berbuka puasa.
“Insya Allah bulan puasa kita akan sampai selesai dan diterima oleh Allah SWT dan bisa menuju ke tempat yang dijanjikannya yaitu surga. Jangan sampai kita termasuk orang yang rugi yaitu orang yang tidak berpuasa pada saat bulan suci Ramadhan. Mari kita menjaga hubungan baik antar sesama dengan meningkatkan tali silaturahmi,” tukasnya.(hilda)