Manado  

Dicover JKN-KIS, Ahusta Gembira Bertemu Presiden Jokowi

Manado, SULUTREVIEW 

Ahusta Mirontoneng ibunda dari Hiskia Andrea Nalang umur 7 tahun 9 bulan, yang didiagnosa mengidap penyakit lheukimia, menyatakan syukur kepada Tuhan.

Betapa tidak, di tengah menghadapi persoalan yang berat, karena tidak memiliki biaya pengobatan untuk anak terkasih, ternyata tertolong oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Bahkan karena tercatat sebagai peserta JKN-KIS, menjadi peluang bagi Ahusta menuju Istana untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Ahusta ihwal keikutsertaannya pada program JKN tersebut diketahuinya melalui informasi di televisi. Dan selanjutnya berusaha untuk menjadi peserta.

“Program kesehatan nasional ini semula saya ketahui informasinya melalui televisi kemudian saya ke kantor kelurahan. Dan sesampai di kantor kelurahan saya mendapatkan kartu JKN-KIS segmen PBI Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) pada Desember tahun 2015.

Dengan kartu JKN-KIS, Ahusta mengaku telah mendapatkan layanan kesehatan secara gratis. Hal ini seakan memunculkan harapan dan semangat baru untuk kesembuhan penyakit anaknya.

“Saya langsung menggunakan kartu tersebut untuk berobat di rumah sakit Kandou secara gratis. Padahal kalau menjadi pasien umum maka biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp266 jutaan. Itu pun biaya hingga bulan Maret 2018. Sedangkan pengobatan anak saya masih tetap berlanjut sampai sekitar 5 tahun ke depan,” beber Ahusta.

Ahusta Mirontoneng dan Hiskia Andrea Nalang umur 7 tahun 9 bulan

Dengan besaran biaya tersebut, dapat dipastikan bahwa Ahusta tak bakalan dapat membayarnya. Sehingga upaya kesembuhan itu hanya akan menjadi angan-angan semata.

“Jika bukan.peserta JKN, sudah pasti kami tidak sanggup untuk membayar biaya kemoterapi dan biaya pengobatan lainnya. Untuk itu, tak henti-hentinya kami mengucap syukur pada Tuhan dan terima kasih pada pihak BPJS Kesehatan,” jelas Ahusta yang berdomisili di Malalayang I Lingkungan 10.

Ahusta berharap kepesertaan JKN dapat digunakan terus. Sehingga pengobatan anaknya dapat terus dilanjutkan.

“Harapan saya agar kartu JKN-KIS anak saya bisa digunakan terus dalam hal ini masih terdaftar sebagai peserta. Karena kalau sudah tidak ada kartu JKN-KIS maka Hiskia tidak bisa berobat atau melakukan kemoterapi lagi,” pintanya.

Menariknya, Ahusta yang berhasil bertemu Presiden Jokowi karena mewakili peserta lainnya, menyatakan rasa terima kasih dan apresiasi atas atensi dari BPJS Kesehatan.

“Sebagai orang tua saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah. Terlebih Bapak Presiden Jokowi dan BPJS Kesehatan yang sudah mengundang kami mewakili peserta yang lain datang ke Istana Negara dalam acara program Jaminan Kesehatan Nasional,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Manado BPJS Kesehatan dr Greisty Borotoding, menyampaikan kepada masyarakat agar tidak segan-segan melapor apabila didapati ada kekurangan dalam pelayanan.

“Kami sangat berharap apabila terdapat pelayanan yang tidak sesuai agar segera melaporkan ke petugas pengelola informasi dan pengaduan yang ada di rumah sakit,” tegasnya.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *