Perlindungan 35 Ribu Pekerja Lintas Agama Cetak Rekor MURI

Manado, SULUTREVIEW – Program perlindungan 35 ribu pekerja lintas agama di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS ) Ketenagakerjaan (TK) berhasil mencetak rekor MURI, pertama di dunia.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE pada kesempatan ini memberikan apresiasi kepada para tokoh agama yang mau mendukung program pemerintah bersama BPJS-TK.

“Ini jadi kebanggaan bagi kita. Karena ada kemajuan bagi tokoh agama yang mau bekerja sama ikut program pemerintah yakni asuransi,” kata Dondokambey di Manado Convention Centre (MCC), Jumat (11/5/2018).

Aktivitas tokoh agama, kata Olly memiliki risiko tinggi seperti naik kendaraan bermotor sampai di pelosok bahkan jalan terjal.

“BPJS dan pemerintah hadir melalui jaminan sosial, dengan harapan tokoh agama dapat merasakan kehadiran pemerintah,” sebut Olly sembari menambahkan kebijakan tersebut sebagai upaya pemerintah mensejahterakan masyarakat.

Sebelumnya Direktur Utama BPJS-TK Agus Susanto menjelaskan bahwa perlindungan yang diberikan kepada pekerja mencakup kecelakaan kerja dan kematian. Tidak termasuk pensiun dan hari tua.

“Pemprov Sulut mengikutsertakan kecelakaan kerja dan kematian,” ujarnya sambil merinci bahwa peserta yang mengalami kecelakaan akan diberikan perawatan sampai sembuh.

“Bagi peserta yang meninggal diberikan santunan sebesar 48 kali gaji. Dan jika masih memiliki anak yang sekolah akan diberikan beasiswa,” ungkapnya.

Di sisi lain, Agus juga mengatakan agar kerja sama dapat terjaga. Mengingat jaminan sosial merupakan pengamanan paling dasar. Bahkan keluarga juga dapat dijamin kehidupan yang layak dan bermartabat.

“Siapa saja bahkan seluruh pekerja apapun profesinya, termasuk pada pekerja lintas agama dapat ikut jaminan sosial,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Guntur Witjaksana, jaminan BPJS-TK
merupakan amanah dari Sila ke 5 dari Pancasila.

“Ini program yang sangat baik. Jaminan ini belaku untuk seluruh lapisan pekerja dari petani, tukang ojek sampai tokoh agama,” tukasnya.

Lebih jauh Guntur memberikan apresiasi atas kinerja kantor cabang atas upaya untuk melakukan akuisisi 35 ribu pekerja lintas agama.

“Sesuai data ada 120 juta pekerja tetapi baru 46 juta ikut BPJS-TK. Sehingga masih diperlukan edukasi serta peran pemerintah daerah akan pentingnya BPJS-TK,” tandasnya.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *