Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Bank SulutGo Jangkau Pelaku UMKM

Manado, SULUTREVIEW – Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki nilai strategis bagi kelangsungan perekonomian daerah.

Betapa tidak, usaha yang kelihatan sepele dan tidak penting ini, ternyata menyimpan kekuatan tangguh. Terbukti ketika Indonesia diguncang krisis dan menumbangkan usaha skala besar, justru usaha UMKM mampu bertahan.

Itulah mengapa perekonomian Indonesia memberikan dorongan dan support kepada pelaku UMKM yang secara nyata memberikan kontribusi bagi pembangunan bahkan mampu menyerap tenaga kerja kendati pengembangannya penuh dengan keterbatasan.

Ironinya, pengembangan usaha UMKM kerap mengalami hambatan dalam hal pembiayaan. Tak dapat dipungkiri pihak perbankan memang tidak serta merta memenuhi setiap permintaan pembiayaan. Sebab ada standar yang ditetapkan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk sikap hati-hati agar pinjaman tidak dianggap hibah.

Memang butuh edukasi sehingga pelaku UMKM memahami perannya yang adalah backbone atau tulang punggung perekonomian yang siap menyelamatkan negara dari keterpurukan.

Direktur PT Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo) Jeffry AM Dendeng

Direktur PT Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo) Jeffry AM Dendeng mengatakan pihaknya berupaya untuk meningkatkan penyaluran kredit produktif, khususnya bagi pelaku UMKM di Sulut. Hal itu dianggapnya sebagai keharusan dan keberpihakan agar potensi UMKM dapat terus dikembangkan. Kendati untuk prosentasinya, sejauh ini masih didominasi oleh kredit konsumtif.

“Potensi UMKM di Sulawesi Utara cukup potensial. Hal ini akan terus kita dorong dan dioptimalkan melalui pembiayaan sektor produktif sehingga pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Optimisme tersebut menurut Dendeng disokong oleh kekuatan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun. Sehingga peluang untuk mengucurkan pembiayaan semakin terbuka.

“Besaran volume kredit produktif akan terus kita tingkatkan, jadi bukan hanya kredit konsumtif. Ini seiring dengan semakin membaiknya kinerja Bank SulutGo,” kata Dendeng.

Senada disampaikan Direktur Operasional Bank SulutGo Welan Palilingan, bahwa kucuran kredit yang disalurkan telah merambah pembiayaan pengerjaan infrastruktur di Sulut.

“Jumlah kredit yang disalurkan Torang Pe Bank sampai dengan saat ini sebagian besar yang disalurkan masih ke kredit konsumtif. Tetapi kredit produktif terus kita dorong bahkan prosentasinya terus meningkat signifikan,” tukasnya.

Kedepannya pihaknya akan terus meningkat porsi kredit produktif agar memiliki dampak yang besar ke masyarakat. “Dengan demikian Bank SulutGo terus menunjukkan kompetensinya sebagai bank yang peduli dengan program pemerintah. Khususnya sektor pertanian bahkan pariwisata yang saat ini menjadi unggulan Sulut,” sebutnya.

Meski demikian, dalam mewujudkan pembiayaan, perbankan termasuk Torang Pe Bank tetap diimbau untuk mengedepankan kehati-hatian.

Direksi Bank SulutGo

Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut, bulan Maret 2018, disebutkan dari sisi penyaluran pembiayaan bank umum, realisasi kredit tercatat tumbuh sebesar 35,63 triliun atau sebesar (11,27% yoy) di mana pada bulan sebelumnya 34,53 triliun atau sebesar (10,76% yoy).

Sedangkan dari sisi penyaluran pembiayaan BPR, kredit tercatat 0,86 triliun (7,96% yoy) di mana pada bulan sebelumnya 0,85T (7,94% yoy)

“Kredit Bank Umum berdasarkan penggunaannya, kredit konsumsi masih mendominasi di Sulawesi Utara sebesar 62,14% dari keseluruhan kredit yang ada, diikuti oleh kredit modal kerja sebesar 25,35% dan kredit investasi sebesar
12,50%.

kata Kepala OJK Sulutgomalut Elyanus Pongsoda.

“Dari sisi NPL, kredit modal kerja menduduki peringkat tertinggi sebesar 5,27% diikuti kredit investasi sebesar 4,00% dan kredit konsumsi sebesar 0,80%,” kata Kepala OJK Sulutgomalut Elyanus Pongsoda, baru-baru ini.

Selanjutnya, untuk kredit BPR berdasarkan penggunaannya, kredit konsumsi masih mendominasi di Sulawesi Utara sebesar 68,71% dari keseluruhan kredit yang ada, diikuti oleh kredit modal kerja sebesar 22,45% dan kredit investasi sebesar 8,84%. “Dari sisi NPL, kredit modal kerja menduduki peringkat tertinggi sebesar 19,70% diikuti kredit investasi sebesar 12,54% dan kredit konsumsi sebesar 6,43%,” lanjut Pongsoda.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Soekowardojo tetap mengingatkan perbankan termasuk Bank SulutGo agar tak menambah catatan kredit macet.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Soekowardojo.

Soekowardojo mengatakan, hingga kini penyaluran kredit ke sektor UMKM di Sulut memang sudah cukup bagus. Hal ini sejalan dengan instruksi BI yang mewajibkan perbankan Indonesia untuk menyalurkan kreditnya kepada pelaku UMKM di sepanjang 2018 menjadi sebesar 20 persen.

“Besaran kredit produktif masih bervariasi. Tetapi ini akan kita dorong mengingat keberadaan UMKM sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” sebut Soekowardojo sambil menambahkan agar perbankan dapat menerapkan suku bunga yang relatif meringankan.

Menariknya, Bank SulutGo selain menyalurkan UMKM, juga memberikan kredit kepada keluarga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berwirausaha.

Hal ini diakui salah satu PNS, Meigi Novita Massie SPd, bantuan pembiayaan yang didapatnya sudah sangat membantu dalam perjalanan bisnisnya di bidang edukasi.

“Sangat membantu sekali. Sebab dana yang saya dapatkan telah membuat bisnis pendidikan atau kursus yang saya jalankan semakin berkembang,” kata Massie.

Diketahui, Bank SulutGo memberikan sejumlah layanan kredit, yakni Layanan Kredit Usaha Mikro Sejahtera Bank SulutGo. Layanan ini untuk wirausahawan, pengusaha mikro dan kecil yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa produksi. Dengan tujuan menjadikan mitra dalam memajukan serta mengembangkan usaha.

Selanjutnya, kredit PNS yang adalah pemberian fasilitas pinjaman kepada ASN dengan tujuan penggunaannya untuk memenuhi segala kebutuhan yang sifatnya memberi manfaat langsung, misalnya : biaya pendidikan, biaya perawatan dan pengobatan.

Sedangkan untuk Kredit Modal Kerja Transaksional adalah kredit modal kerja usaha yang digunakan untuk membantu pengusaha dalam membiayai proyeknya berdasarkan transaksi atau kontrak kerja (Konstruksi dan atau pengadaan barang).

Sementara itu, kinerja Bank SulutGo sejauh ini menunjukkan profil yang semakin baik. Hal itu ditandai dengan sejumlah penghargaan, yakni BUMD Award dari Bisnis News Indonesia. Diikuti penghargaan dari Warta Ekonomi , Infonesian Digital Award maupun Infobank Award dan lainnya.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.