Tantangan dan Ekspektasi Bank SulutGo Menembus Era Digital

Manado, SULUTREVIEW – Perubahan gaya hidup masyarakat kekinian atau zaman now semakin tak terbendung. Segala kebutuhan inginnya praktis dan efisien atau tinggal klik saja.

Tak pelak, kondisi ini ikut menggiring sektor perbankan untuk menjawab ekspektasi generasi milenial.

Meski demikian, perbankan juga tak dapat mengabaikan generasi sebelumnya yang lebih mengandalkan cara konvensional. Sementara generasi milenial membutuhkan layanan yang serba cepat, karena sudah terbiasa dengan financial technology (fintech).

Adanya perbedaan ini, otomatis menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan, khususnya PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo (SulutGo) atau yang lebih dikenal dengan tagline Torang Pe Bank.

Bank SulutGo dituntut lebih inovatif, menyusul pesatnya perusahaan bisnis startup yang terus tumbuh ekspansif di kalangan generasi milenial. Di mana mereka sudah tak asing lagi melakukan rutinitas yang dilakukan pekerja bank. Sebut saja transaksi atau pembayaran, pinjaman modal dan kredit hingga transfer dana.

Mengantisipasi berbagai kebutuhan tersebut, Bank SulutGo meluncurkan produk BSGdigital, dengan beragam fitur yang memudahkan nasabah melakukan transaksi.

Memang tak mudah bagi Bank SulutGo, merealisasikan produk digitalnya. Pasalnya untuk menjawab kebutuhan nasabah yang tak paham teknologi, diperlukan kiat khusus. Antara lain dengan menambah frekuensi sosialisasi dan edukasi. Harapannya nasabah akan terbiasa mengikuti pola atau gaya generasi milenial.

Tak itu saja, untuk mulusnya BSGdigital, ada hambatan dan tantangan yang dihadapi. Yakni berupa ketersediaan jaringan telekomunikasi hingga perlindungan terhadap nasabah. Terutama berkaitan dengan sistem informasi dan keamanan perbankan. Dan terpenting tidak mengganggu saat transaksi berproses.

Bank SulutGo pun dituntut mampu menjawab kebutuhan tersebut. Hal ini penting untuk menjaga kontinuitas nasabah.

Sejauh ini, BSGdigital terus digulir di masyarakat. Setiap momen yang ada dimanfaatkan untuk memperkenal produk digital. Bahkan saat ini, sudah dibuka sejumlah kas layanan yang berada di sejumlah kawasan strategis.

Hal ini sangat penting, agar keberadaan Bank SuluGo mampu menjangkau nasabah di semua sektor, mulai dari pusat-pusat perbelanjaan sampai ke wilayah pedesaan.

Direktur Utama Bank SulutGo, Jeffry AM Dendeng mengatakan BSGdigital merupakan transformasi untuk menembus perkembangan zaman.

Direktur Utama Bank SulutGo, Jeffry AM Dendeng.

“Untuk meningkatkan dan mempermudah layanan transaksi nasabah di era digitalisasi, Bank SulutGo menjawab kebutuhan nasabah dengan produk BSGdigital,” katanya sambil merinci produk digital yang dikembangkan antara lain BSGatm, BSGsms, BSGtax, BSGmobile, BSGdebit, BSGtrade, BSGguarantee, BSGcommerce dan lainnya.

Tak itu saja di tahun 2018 ini, Bank SulutGo meluncurkan sejumlah produk yang tak kalah inovatif yang meliputi BSGdebit, BSGpay, BSGmobile dan BSGdirect. Di mana manfaat dari BSGdebit dan BSGpay adalah untuk memudahkan transaksi nasabah dalam berbelanja di merchants atau toko. Berikut dua produk liannya, yakni BSGmobile dan BSGdirect adalah untuk memudahkan nasabah bertransaksi secara online melalui perangkat mobile.

Menurut Direktur Operasional Bank SulutGo Welan Palilingan, produk transaksi digital menjadi ekspektasi peningkatkan transaksi nasabah.

“Kami harap dengan kehadiran produk ini, dapat memberikan pelayanan prima, kemudahan bagi pengguna kartu BSG,” kata Palilingan sembari menambahkan khusus Bank SulutGo direct diperuntukkan bagi nasabah non-perorangan atau perusahaan.

Direktur Operasional Bank SulutGo Welan Palilingan.

Menariknya, terobosan Bank SulutGo yang menyediakan BSGdigital dinilai sebagai langkah bijak. Namun demikian hal itu tak cukup jika Sumber Daya Manusia (SDM) tak dapat mengikuti kemajuan dan perkembangan teknologi.

Perlu dicermati secara saksama bahwa keberadaan teknologi juga dikhawatirkan akan membawa risiko disrupsi yang tidak kecil. Pasalnya, beragam bantuan sistem otomasi maupun kecerdasan buatan yang didukung konsep internet of things, menjadi ancaman tersendiri bagi pekerja yang kemudian digantikan oleh munculnya inovasi di bidang teknologi .

Sehingga tak heran pesaing yang dihadapi pekerja perbankan, apabila tak dibarengi dengan SDM yang mumpuni, maka akan tergilas oleh terapan teknologi mutakhir.

“Terobosan Bank SulutGo meluncurkan BSGdigital adalah langkah tepat. Karena saat ini merupakan era digitalisasi. Namun yang perlu diperhatikan adalah pembenahan SDM maupun manajemen, agar saat melakukan pelayanan baik di teller maupun customer service yang dikedepankan adalah kepuasan pelanggan,” tutur Ketua Komunitas Wirausaha Sulut yang juga Wirausaha Bank Indonesia (Wubi), Servie Kilis.

Di sisi lain, prestasi kinerja yang dicapai Bank SulutGo, di bawah kepemimpinan Jeffry AM Dendeng bersama pengelolaan direksi yang baru menunjukkan perubahan signifikan.

Terbukti nilai aset yang berhasil dicatat sebesar Rp15,5 triliun, Dana Piihak Ketiga sebesar Rp9.8 triliun dan laba Rp395,518 miliar. Diikuti rasio keuangan  NPL sebesar 0,95%. Berikut total aset secara year on year (yoy) tumbuh 29,27%, atau meningkat dari Rp12 triliun ke Rp15 triliun. Sementara untuk total dana masyarakat tumbuh 30,7% dari Rp9,9 triliun sekarang Rp12 triliun. Untuk kredit tumbuh 22,6 persen dari Rp8 trilun ke Rp10 triliun.

Makanya Gubernur Provinsi Sulut, Olly Dondokambey SE yang juga pemegang saham terbesar menyampaikan apresiasi tinggi.

Jajaran direski dan komisaris Bank SulutGo bersama para pemegang saham.

Dia berharap kinerja Bank SulutGo terus membaik. Bahkan semakin berperan dalam mendorong para pengusaha di Sulut sehingga tercipta UMKM dan pengusaha baru melalui penguatan modal.

Olly juga berharap, kendala NPL dapat terus ditekan sehingga Bank SulutGo dapat mengecilkan kredit macet yang ada. Hal ini butuh kerja keras dan komitmen semua pihak.

Demikian juga dengan rekrutmen karyawan di lingkup Bank SulutGo, Olly berharap dapat diperbaiki. Meski tetap mengedepankan keterwakilan dari seluruh wilayah pemegang saham dapat terakomodir,  namun kualitas SDM unggul tetap nomor satu.

“Kita minta dua jalur. Pertama adalah jalur profesional dan satu jalur umum yang ada, yaitu pengangkatan honorer. Selanjutnya test untuk calon pimpinan Bank SulutGo haruslah memiliki SDM unggul, ” ungkapnya sambil menjelaskan bahwa terkait dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) yang merupakan rasio kecukupan modal, saat ini mencapai 18% dari seluruh pemegang saham untuk menyetor atau menambah modal hingga 2019 mendatang, akan menjadikan Bank SulutGo optimistis di tengah persaingan dan kompetisi yang semakin ketat.

Membaiknya, kinerja Bank SulutGo pun disebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut, Soekowardojo semakin memacu perhatian Torang Pe Bank untuk memperhatikan kelangsungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Sulut, yang saat ini kian menggeliat. Tetapi juga membutuhkan uluran bantuan pendanaan. Sehingga bisnis yang ditekuni terorbit dan pertumbuhan ekonomi daerah mencapai level positif.

“Keberadaan UMKM adalah ujung tombak perekonomian. Meski dalam skala kecil namun pelaku usaha UMKM mampu bertahan di tengah hantaman badai krisis. Karena itu dengan membaiknya kinerja Bank SulutGo harus diikuti dengan pemberian kredit produktif. Jangan hanya fokus pada kredit konsumtif semata,” tukasnya.

Sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank SulutGo, memang harus terus mendorong kinerja semakin baik dan tampil beda. Sebab melalui perbaikan, Bank SulutGo tidak tergerus oleh perkembangan dan perubahan zaman yang instant minded.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut, Soekowardojo.

“Kalau mau maju dan menjadi bank yang unggul. BPD harus tampil beda dan memberikan yang terbaik. Lakukan perbaikan di semua lini. Bukan hanya sekedar mencapai target tetapi juga bagaimana melakukan ekspansi untuk sebuah bank yang mampu menumbuhkan kepercayaan. Bahkan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi,” sebut Soekowardojo.

Sementara itu menurut Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK ) Sulawesi Utara Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut), Elyanus Pongsoda peningkatan kinerja Bank SulutGo,  menjadi started point bagi BPD untuk menjadi jawara di daerah.

“Harapan kami BPD dapat menjadi jawara di daerahnya,” kata Pongsoda sambil menyebutkan bahwa support OJK terhadap BPD dan industri perbankan, tak lain untuk meningkatkan layanan berikut produk digital. Tanpa mengabaikan sinergitas dengan perusahaan fintech.

Menurut Pongsoda, ada sejumlah poin penting yang harus diperhatikan BPD, antara lain meliputi peningkatan core banking system hingga penuntasan Buku Pedoman Perusahaan yang terstandarisasi, peningkatan dan penyetaraan kapasitas SDM, serta pengembangan produk dan layanan keuangan yang kompetitif.

OJK juga mendorong BPD, dalam hal ini Bank SulutGo untuk meningkatkan infrastruktur dan SDM yang berkaitan dengan teknologi informasi. Dengan demikian BPD mampu mengembangkan otomasi proses bisnis internal dan inovasi produk/layanan teknologi keuangan.

OJK juga meminta BPD berperan banyak dalam menyalurkan kredit produktif, khususnya di bidang infrastruktur dan UMKM maupun Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berkerja sama dengan BUMDes/BUMADes yang diketahui akan memperluas jangkauan layanan agen-agen branchless banking atau yang dikenal dengan Laku Pandai. Tujuannya, untuk memudahkan semua lapisan masyarakat menjangkau layanan jasa keuangan. Mengingat untuk membuka kantor cabang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun dengan adanya Program Laku Pandai, maka BPD  mampu menjangkau hingga ke desa tanpa ada kantor.

Elyanus juga berharap Bank SulutGo dapat merealisasikan program Laku Pandai dengan sistem  jaringan teknologi komunikasi dan informasi yang memadai. Pastinya, jika Bank SulutGo memiliki komitmen menjalankannya, maka Bank SulutGo akan sanggup menjangkau semua masyarakat di wilayah Sulut dan Gorontalo.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK ) Sulawesi Utara Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut), Elyanus Pongsoda.

Untuk mewujudkannya, memang dibutuhkan edukasi literasi keuangan. Dengan begitu masyarakat yang tak mendapat akses perbankan dapat terlayani.

Agar menjadi jawara, Bank SulutGo jangan pernah puas. Terus melangkah di tengah gerusan arus modernisasi yang melesat dengan mengunggulkan informasi dan teknologi digital. Tantangan pasti ada, tetapi terobosan inovatif yang dipadu dengan mengikuti perubahan tanpa ada kata menyerah menjadi esensi penting bagi Bank SulutGo untuk meraih kepercayaan masyarakat.(hilda)

Catatan : Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *