Melonguane, SULUTREVIEW – Pelaksanaan simulasi tahap tiga Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Melonguane yang diikuti 39 siswa pada Senin (5/3/2018), molor satu jam dari jadwal.
Ternyata, yang menjadi penyebabnya adalah pasokan listrik. Karenanya, pihak sekolah segera menyampaikan bahwa siswa tengah melaksanakan simulasi. Dan barulah ada tanggapan dari pihak PLN.
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum Drs Porkorus Menggasa menjelaskan bahwa salah satu kendala utama dalam pelaksanaan UNBK ini adalah masalah listrik.
“Simulasi ujian hari pertama ini mengalami keterlambatan akibat adanya pemadaman listrik oleh pihak PLN. Dalam pelaksanaan UNBK listrik adalah krusial. Terpaksa kami harus konfirmasi ke PLN, sehingga pelaksanaannya harusnya molor karena semua tergantung pada listrik,” kata Menggasa.
Menggasa juga mengatakan bahwa saat pelaksanaan UNBK hari pertama tersebut pihak sekolah menggunakan jaringan internet yang disediakan oleh salah satu warnet yang ada di Melonguane.
“Jika listrik dipadamkan maka warnet tersebut tidak dapat beroprasi dan itu akan berdampak pada pelaksanaan simulasi UNBK sendiri. Walaupun sekolah sudah berusaha menyediakan genset tapi kalau Porodisa Net tidak ada listrik tetap tidak akan terlaksana UNBK itu sendiri,” jelas Menggasa.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala PLN Rayon Melonguane, Edmun mengatakan bahwa pemadaman listrik tersebut disebabkan adanya kerusakan jaringan
“Jadi tadi ada CO yang putus, kalau salah satu CO putus ada jaringan yang ilang satu fas, kalau ilang satu fas dia bisa mengakibatkan beban pincang, jadi kalau beban picang dia bisa menggangu alat-alat elektronik lainnya jadi itu di lepas sehingga terjadi pemadaman,” ungkap Edmund.
Menurut Edmund, pihaknya belum mendapatkan pemberitahuan terkait adanya UNBK di SMK N 1 Melonguane. Dia juga menjelaskan jika saja ada koordinasi dari pihak terkait, maka pihak PLN akan menggunakan mesin lainnya dan terus mengalirkan listrik ke jalur tersebut seperti jalur listrik ke instansi pemerintah, sekolah dan Porodisa Net.
“Kami belum mendapat konfirmasi dari pihak terkait soal adanya simulasi UNBK hari ini, kalau ada koordinasi kami bisa menggunakan mesin yang satunya untuk menyalurkan listrik ke jalur sekolah atau jalurnya Porodisa Net,” tukasnya.
Merespon hal tersebut Anipianus Apitalau selaku Kepala Seksi Dikmen Cabang Dinas Kabupaten Talaud mengatakan pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan surat yang akan ditujukan ke pihak PLN.
Apitalau mengatakan pihaknya akan mengkoordinasikan pelaksanaan simulasi UNBK dengan pihak PLN pada selasa (6/3/2018). Dia menjelaskan nantinya koordinasi bukan hanya untuk SMK N 1 Melonguane tetapi untuk semua sekolah yang akan mengikuti simulasi UNBK.
“Suratnya kami sudah siapkan untuk kami antar langsung ke PLN, kami juga akan konfirmasikan dengan PLN untuk sekolah-sekolah penyelenggara UNBK ini,” Tandas Apitalau.
Diketahui, simulasi ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dan akan dilaksanakan selama empat hari, sejak Senin sampai Kamis (8/3/2018) sesuai dengan jumlah mata pelajaran yang masuk dalam UNBK yaitu empat mata pelajaran yang diujikan, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan produktif (paket keahlian).(fanly)