Manado, SULUTREVIEW – Dalam waktu dekat ini, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), siap beroperasi.
Dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulut, Jenny Karouw, jika tidak ada aral melintang, KEK Bitung dioperasionalkan pada Desember 2017.
“Sesuai perhitungan, KEK Bitung akan beroperasi pada bulan Desember 2017,” katanya, baru-baru ini.
Menurut Jenny, secara administrasi semua persiapan telah dimatangkan. Hanya tinggal menunggu mitra yang bakal mengelola KEK Bitung tersebut. Yakni, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Membangun Sulut Hebat.
Diketahui, sejauh ini, KEK Bitung telah membebaskan lahan dengan luasan 93,4 hektar. Di mana luas lahan yang telah dibebaskan akan masuk dalam tahap pengembangan awal. Sementara, dalam rencana induk dibutuhkan lahan seluas 534 hektar.
Pembangunan KEK Bitung, lanjut Jenny masuk dalam proyek infrastruktur pemerintah yang diatur dalam PP No 3 Tahun 2016 dan Inpres No 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
“KEK Bitung nantinya akan mendorong investasi yang besarannya dibandrol Rp2,3 triliun. Investasi itu untuk pengembangan kawasan. KEK Bitung diperkirakan juga bakal menarik investasi hingga Rp32,89 triliun sampai dengan 2025,” beber Jenny.
Industri yang digarap di KEK Bitung, yakni pengolahan perikanan, kelapa, farmasi, dan logistik. Kesemuanya menjadi motor kawasan ini.
Menariknya, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey meresponinya dengan terus mencari investor, dengan maksud dapat mengembangkan KEK Bitung yang nantinya berdampak ke perekonomian.
“Sejauh ini telah banyak investor asal Tiongkok yang ingin berinvestasi di KEK Bitung, bahkan dari beberapa negara lain,” tukasnya.(hilda)