Manado, SULUTREVIEW – Geliat pembangunan sektor pariwisata di Sulawesi Utara (Sulut) sangatlah dinamis dan progresif, menyusul ditetapkannya pariwisata sebagai prime mover pembangunan daerah.
“Implementasinya lewat berbagai kebijakan dan strategi tepat sasaran, antara Iain, peningkatan infrastruktur penunjang, seperti bandara, perhotelan penginapan, jalur transportasi, sarana prasarana lokasi wisata hingga promosi yang memacu aliran investasi yang masuk ke Sulut,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Sulut, Daniel A Mewengkang SE MSi saat membuka sosialisasi Sumber Daya Manusia Bidang Pariwisata Bekerjasama dengan Lembaga Lainnya di hotel Lion Kamis (19/10/2017).
Karenanya, untuk meresponi kemajuan pariwisata perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas destinasi wisata. Baik lokasi wisata, maupun event parwisata yang secara langsung juga mendorong geliat IKM dan UKM di sektor kepariwisataan. Berikut dibukanya konektivitas keluar negeri lewat penerbangan Iangsung dari Manado ke-beberapa kota besar di Tiongkok, menjadi upaya strategis untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Untuk mencapainya dibutuhkan SDM (sumber daya manusia-red) pariwisata yang mampu berinovasi sehingga dapat mendorong kemajuan sektor pariwisata daerah sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang Berdaya saing,” ungkapnya.
Pertumbuhan dan pengembangan pariwisata yang tengah digenjot oleh pemerintahan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (ODSK), sambung Mewengkang, butuh sinergitas semua pihak. Terutama terobosan promosi dan pemasaran destinasi wisata unggulan.
Sementara itu disampaikan Kepala Bidang Pengembangan, Kelembagaan Kepariwisataan Disparda Sulut, Dra Ivonne Kawatu, kegiatan yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan pelaku usaha baik pengusaha yang bergerak di bidang jasa perhotelan, restaurant, travel agent dan jasa transportasi yang ada di Bumi Nyiur Melambai.
“Kegiatan inisebagai bentuk kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia yang profesional di bidang pariwisata,,” tukasnya.
“Pelaku usaha di jasa industri pariwisata, sesungguhnya berhadapan langsung dengan wisatawan, sehlngga boleh memberlkan pelayanan prima terhadap turis-turis yang datang dl Sulut,” ujarnya sambil menyebutkan kegiatan diikuti 157 orang.
Lebih jauh, peserta dibekali sejumlah materi dari pembicara yang kompeten di bidangnya, yakni Ketua Pokja TP-PKK Provinsi Sulut Dr Preysi Siby SE SPsi SPd, MSi tentang Cara Bersikap dalam Melayani Tamu serta Penampilan dan Kerapihan Akademisi oleh Dra Trilke Erita Tulung MA MSi maupun
Direktur PAM ObvitPolda Sulut Drs H Yudi Sumartono MM tentang Menjaga Keamanan da Kenyamanan sekaligus Pengenalan Tupoksi PAM Obvit Polda Sulut.(hilda)