Kabupaten Sitaro tak Dukung Ajang Pemilihan Nyong Noni Sulut 2017

Manado, SULUTREVIEW – Ajang bergengsi Pemilihan Nyong Noni Sulut yang diikuti kabupaten/kota telah dimulai sejak Minggu (10/9/2017). Sayangnya, kesempatan untuk mengutus putra dan putri terbaik ini tak dimanfaatkan oleh Kabupaten Sitaro yang lebih memilih tak mengirimkan wakilnya.

Dikatakan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Sulut, Voura Kumendong, sampai sejauh ini tak diketahui alasannya mengapa Sitaro tak mengirimkan duta di Pemilihan Nyong Noni Sulut 2017. “Belum diketahui apa alasannya, sehingga Kabupaten Sitaro tak mengirimkan wakilnya. Sangat kami sayangkan karena seharusnya kegiatan ini dapat didukung semua kabupaten/kota,” ujarnya.

Pemilihan Nyong Noni Sulut yang mengusung tema ‘Loving in Diversity’ ini diharapkan oleh Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven Kandouw dapat mencetak duta pariwisata dan budaya Sulut. Bahkan bagi peserta yang merupakan utusan kabupaten/kota yang nantinya terpilih akan mengikuti jenjang yang lebih bergengsi di ajang Puteri Indonesia 2018.

“Peserta jangan sekedar mengejar juara saja. Tetapi bagaimana menambah wawasan dan mengembangkan diri. Bahkan saling tukar informasi tentang potensi dan budaya masing-masing yang tentunya akan memberikan manfaat bagi daerah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Dr Kartika D Tanos MARS mengatakan pemilihan yang dilaksanakan didasarkan pada Keputusan Gubernur Sulut Nomor 296 tahun 2017 tertanggal 10 Agustus 2017 tentang Penetapan Panitia Pelaksana Kegiatan Pemilihan Nyong Noni Sulut 2017.

“Maksud dan tujuan pemilihan adalah membentuk generasi muda dalam hal penyadaran akan nilai-nilai budaya, tatanan sosial serta mengembangkan potensi diri dan kepemimpinan. Berikut memilih  duta wisata dan budaya yang mampu menjadi pilar promosi pariwisata di dalam dan luar negeri,” sebutnya.

Menariknya, kegiatan yang dihelat tanggal 10-16 September 2017 Grand Kawanua International Convention Centre Manado ini, peserta akan mengikuti sejumlah tahapan, yakni karantina, pemeriksaan kesehatan, pembekalan diri untuk meningkatkan pengetahuan melalui informasi serta penyampaian  materi  oleh nara sumber terkait.

“Selain itu, peserta akan mengikuti kunjungan sosial ke panti asuhan di Bitung, media cetak, sekolah di Bitung, perguruan tinggi Unsrat,outbond, kunjungan ke pasar Bersehati, dan malam baku dapa bersama duta pariwisata daerah, tempat wisata budaya dan kantor Pemerintah Provinsi Sulut,” ujarnya sambil menambahkan peserta akan diberikan materi oleh sejumlah nara sumber antara lain, Gubernur Sulut, Kepala Dinas Pariwisata, Rektor Unsrat, Kadin Sulut, tim ahli dokter kecantikan, Sari Ayu dan BIN Sulut. “Peserta jumlahnya 36 orang, masing-masing Nyong 19 orang dan Noni 17 orang. Mereka akan dinilai selama karantina, wawancara, penugasam, brain, beauty behavior dan brave,” tandasnya.

Diketahui, pembekalan materi meliputi good governance, etika dan kepribadian, deradikalisme, kebijakan pariwisata daerah Sulut, pengembangan wirausaha, life style dan sosial media, kuliah umum, beauty class (kecantikan kulit dan wajah, tata rias dan rambut, pshycotest, talent show, wawancana dan selanjutnya malam Grand Final dilaksanakan pada Sabtu (16/9/2017) mendatang.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *