Jakarta, SULUTREVIEW – Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang membantah tudingan telah menggelapkan dana partai. Malah dia menduga kubu Daryatmo-lah yang selama ini menggelapkan uang partai.
Untuk itu, dirinya akan meminta auditor untuk melakukan audit keuangan DPP Partai Hanura periode 2010-2015 dan 2015-2018 ini.
Penyataan tersebut menepis tudingan kubu Daryatmo bahwa dirinya menerima mahar dari calon kepala daerah yang akan diusung Partai Hanura.
“Saya punya bukti, mereka enggak ada bukti. Saya punya bukti bahwa mereka menerima uang, sewaktu-waktu akan terbuka tapi dari audit. Kalau dari kita kan enggak benar,” kata OSO sapaan akrab ketua DPD RI .
Yang pasti, haram baginya dana partai digunakan untuk pribadi. Namun sebagai mahar politik dari calon kepala daerah yang nantinya akan diusung di Pilkada tidak masalah. “Mahar politik itu kalau ada mekanisme partai sah saja, tapi harus masuk ke partai enggak boleh masuk kantong sendiri. Haram itu,” kata OSO di Hotel Manhattan, Jakarta, Minggu (21/1/2018).
Pendiri Partai Hanura, Sumarjo mengaku
prihatin, karena partai yang kita ikut dirikan pecah menjelang verifikasi. ” artinya itu sudah mau bertempur malah pecah, ini kalau tidak cepat cepat kembali lagi bersatu yang menyatukan satu langkah menghadapi pemilu karena ini sudah dekat sekali,” ungkapnya seraya menambahkan partai ini harus di manage secara benar. benar dalam arti, mengikuti AD/ART.
Dia berharap kepada OSO yang diberikan mandat oleh Wiranto terus dimasukan dalam Partai Hanura dijadikan panglima perang menghadapi pemilu ini. “Kok ini malah dijegal, jadi kita cukup prihatin atas kejadian peristiwa ini. Setelah kita pelajari ternyata pak Oesman benar semua, Kami sebagai pendiri Partai Hanura mendukung pak Oesman,” tandasnya
Untuk itu dia berharap kadernya segeralah merapat dibawah kepemimpinan OSO. Dengan catatan menyatakan penyesalan dan tentu harus mendukung kepemimpinan OSO.
Seperti di ketahui, Daryatmo resmi diangkat menjadi Ketua Umum Partai Hanura lewat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) beberapa waktu lalu.(rizal)
