TIGA tahun menggeluti bidang pariwisata ternyata meninggalkan kesan mendalam bagi Rilya Gobel SSos MSi, yang kini dipercaya sebagai Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Menurut perempuan cantik ini, berbicara pariwisata tak sekedar tentang destinasi. Melainkan ada banyak hal yang berkaitan dengan pariwisata itu sendiri. Sebut saja, bagaimana wisatawan memiliki hasrat untuk berkunjung ke Sulut. Hal ini perlu didukung oleh kreativitas, bagaimana meng-create sesuatu menjadi menarik. Apakah itu tentang suasana destinasi, keramahan penduduknya serta eksotisme sumber daya alam yang ada.
“Pariwisata yang berkembang tak lepas dari promosi yang gencar. Itu adalah magnet yang telah dilakukan oleh Pak Gubernur Olly Dondokambey dan Pak Wagub Steven Kandouw. Hal itu dapat dilihat dari kunjungan wisatawan yang dewasa ini terus meningkat,” ungkapnya.
Pertumbuhan pariwisata, kata Rilya secara langsung berdampak pada sektor lain, yang intinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pariwisata yang bertumbuh akan menggerakkan perekonomian. Karena ini berdampak multiplier effect yang dapat dirasakan oleh masyarakat,” ujar pemilik hobby travelling, musik, menyanyi dan membaca ini.
Tak kalah pentingnya, sektor pariwisata yang berkembang, kata Rilya akan memunculkan minat investor untuk berinvestasi di Sulut.
“Pihak investor pasti akan tertarik untuk mengembangkan bisnisnya, ketika mengetahui pariwisata di Sulut berkembang pesat. Nah, hal ini membutuhkan kesiapan semua pihak,” katanya sembari menambahkan agar pemahaman tentang pariwisata dapat diluruskan. “Pariwisata bukan tentang event. Tetapi bagaimana semua pihak terkait saling menopang. Tidak sekedar bicara tentang destinasi namun saling menunjang. Combine konsep jitu, sebab pariwisata itu dinamis,” tandasnya.
“Bagaimana pariwisata mampu menggerakkan stakeholder dan memacu kreativitas. Bila perlu komparasi dengan daerah lain,” ujarnya kembali.
Lebih jauh menurut Rilya, kemajuan dan perkembangan pariwisata tak lepas dari peran masyarakat. “Kesadaran masyarakat adalah kuncinya. Karena pemerintah hanya memfasilitasi tetapi masyarakatlah yang menggerakkannya,” tutupnya.(hilda)