Manado, SULUTREVIEW – Anggota Dewan Gubernur BI Rosmaya Hadi menegaskan Sulawesi Utara (Sulut) memiliki potensi pariwisata alam yang luar biasa.
Hal itu, katanya dinilai mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sulut yang pada triwulan II mengalami penurunan dari 6, 43 persen menjadi 5,8 persen atau turun sebesar 0, 63 basis poin.
Lebih jauh, jelas Rosmaya, ketika andalan Sulut yang hanya berfokus pada satu produk, yakni minyak nabati mengalami penurunan nilai.Demikian juga dengan sektor perikanan dan perdagangan, maka solusi yang tepat untuk mendongkrak ekonomi adalah sektor pariwisata. “Pertumbuhan ekonomi mengalami banyak tantangan, tetapi Sulut memiliki potensi pariwisata yang menjual,” katanya di sela Seminar Perkembangan dan Outlook Perekonomian Sulut 2017 yang digelar di aula Bank Indomesia (BI) Provinsi Sulut, Jumat (8/9/2017).
Pariwisata Bunaken yang eksotis, lanjut Rosmaya menjadi daya tarik tersendiri untuk mendatangkan wisatawan. “Didukung dengan terbukanya akses dan konektivitas transportasi menjadi peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Dan sudah pasti akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Tak itu saja, keunikan dari satwa endemik Tarsius yang tidak terdapat di daerah lain, beber Rosmaya juga menjadi nilai tambah bagi pariwisata. “Tarsius adalah satwa unik yang sangat menarik. Ini menjadi aset pariwisata yang tak ternilai,” tukasnya sembari menambahkan agar kebersihan tetaap dikedepankan.
Sementara itu, disampaikan Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulut, Soekowardojo, peningkatan pariwisata Sulut harus dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia serta diselesaikannya pembangunan jalan tol. “Dengan selesainya pembangunan jalan tol akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian pengangguran dan kemiskinan juga dapat ditekan,” sebutnya.(hilda)
