Manado, Sulutreview.com — Semarak dan gemuruh tepuk tangan penonton mewarnai ajang Indonesia Menari 2025 yang digelar di Manado Town Square, pada Minggu (12/10/2025).
Setelah melalui seleksi yang cukup ketat dan penilaian mendalam, Sanggar Gendang Gamalama dari Ternate diumumkan sebagai Juara 1, mengalahkan puluhan peserta lainnya dari berbagai daerah.
Kelompok tari asal Ternate ini berhasil memikat para juri dan penonton dengan kekuatan ekspresi budaya dalam penampilan mereka, yang mengantarkan mereka meraih uang pembinaan senilai Rp 15.000.000.
Selanjutnya, posisi Juara 2 diraih oleh Pajongge Dancer dari Gorontalo yang mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 12.500.000, disusul Sanggar Seni Sengghigilang dari Manado di posisi Juara 3 dengan uang pembinaan sebesar Rp 10.000.000.
Tak hanya fokus pada gerakan dan teknik, ajang ini juga menghadirkan apresiasi dalam bentuk kategori kostum favorit di setiap kota, yang akan diumumkan pada 21 Oktober 2025 melalui akun Instagram resmi @indonesia_kaya.
Panggung Mall Jadi Ruang Ekspresi Budaya
Dengan mengusung tema #MenariDiMall, Indonesia Menari 2025 sukses menghadirkan pengalaman unik: menjadikan ruang publik modern sebagai panggung kolaborasi lintas budaya. Tak hanya sebagai pertunjukan, gerakan tari menjadi media penyampai semangat persatuan dalam keberagaman.
“Melalui #MenariDiMall, kita bukan hanya menampilkan tarian, tetapi merayakan keberagaman dengan bergerak bersama,” ujar Billy Gamaliel, Program Manager Indonesia Kaya. “Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang, sekaligus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan semangat, kreativitas, dan kecintaan mereka terhadap budaya Indonesia.”
Dukungan Lintas Sektor
Penyelenggaraan Indonesia Menari 2025 didukung oleh berbagai pihak, termasuk Savoria, Wings Group Indonesia, Dermaster, dan Derma Express. Kontribusi dari rekan media dan komunitas seni juga menjadi bagian penting dari keberhasilan acara ini.
Ajang tahunan ini tidak hanya menjadi tempat berkompetisi, tetapi juga ruang belajar, ekspresi, dan apresiasi terhadap seni tari Indonesia. Prestasi Sanggar Gendang Gamalama menjadi bukti bahwa kekuatan budaya lokal mampu bersinar di panggung nasional, dan bahkan, internasional.(hilda)