Survey LSI : Olly-Steven Menuju Kepemimpinan Dua Periode

Survei LSI menyebut, elektabiltas Olly-Steven mencapai di atas 65% , meninggalkan pesaingnya, CEP-Sehan yang berkutat di posisi kedua (26,2%) dan VAP-HR (5,5%) di urutan ketiga.

Manado, Sulutreview.com – Pemilihan kepala daerah (pilkada) di Sulawesi Utara (Sulut), yang digelar pada 9 Desember 2020, sudah semakin dekat.

Tujuh hari menjelang Pilkada Sulut, pasangan calon kepala daerah dari kubu petahana, Olly Dondokambey-Steven Kandouw (Olly-Steven) ‘on the track’ menuju kepemimpinan dua periode.

Hal ini terungkap dari hasil survei LSI (Lingkaran Survei Indonesia) Denny JA yang dibeber ke media, bertempat di Ruangan Tondano, Swisbell Hotel Manado, Rabu (02/12/2020).

Direktur KCI (Konsultan Citra Indonesia) LSI, Adjie Al Faraby mengungkapkan, elektabilitas Paslon nomor 3 di Pilkada Sulut (Olly-Steven) yang disurvei 19-25 November 2020, berada jauh di atas dua paslon lainnya, CEP-Sehan (nomor 1) dan VAP-HR, paslon nomor 2.

Survei LSI menyebut, elektabiltas Olly-Steven mencapai di atas 65% , meninggalkan pesaingnya, CEP-Sehan yang berkutat di posisi kedua (26,2%) dan VAP-HR (5,5%) di urutan ketiga.

Dengan selisih sekitar 40-an persen dari pesaing terdekat yakni CEP-Sehan, menunjukkan tren bahwa paslon petahana terus naik pamornya sejak dua survei terakhir lalu, hingga yang ketiga ini dan tak terkejar.

Tak berlebihan jika jelang seminggu hari pencoblosan nanti, Olly-Steven tak akan menemui kesulitan untuk kembali terpilih sebagai duet top eksekutif di Sulawesi Utara periode 2021-2024.

Hegemoni Olly-Steven ini dari pemaparan hasil survei LSI, mencakup keunggulan pada banyak aspek di mata responden.

LSI menegaskan, Olly-Steven perkasa di 6 segmen pemilih penting.

“Semua aspek yang menjadi pertimbangan (variabel) pemilih dalam memilih diungguli Olly-Steven. Sulit sekali dan hampir mustahil kompetitor untuk mengejar petahana,” ungkap Faraby.

Dalam survei ini, LSI Denny JA menggunakan multistage random sampling dengan 800 responden. “Margin errornya kurang lebih 3,5%,” kata Faraby.(srv)