Manado, Sulutreview.com – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin hadir di pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di Ballroom Hotel Four Points Manado, pada Kamis (04/04/2024).
Menurut Wapres, pengembangan ekonomi syariah telah dilakukan di wilayah Sulut, yang mencakup mulai dari sertifikasi halal bagi UMKM, penyediaan juru sembelih dan rumah potong hewan, hingga pengembangan Zona KHAS atau yang disebut Kuliner Halal, Aman dan Sehat serta adanya rantai nilai halal berbasis pondok pesantren.
Selain itu, Sulut juga menjadi salah satu lokasi sebaran pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dimana selama tahun 2013 hingga 2023, terdapat 86 proyek infrastruktur senilai Rp 2,4 triliun yang bersumber dari SBSN.
“Kemajuan ekonomi dan keuangan syariah yang telah dicapai Provinsi Sulawesi Utara saya minta terus dilanjutkan, serta pastikan dampak dan kemanfaatannya secara nyata dapat dirasakan oleh masyarakat,” tukasnya.
Keberadaan ekonomi syariah juga disambut optimistis Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Menurutnya, produk pembiayaan syariah, termasuk Sukuk Syariah sangat diminati masyarakat Sulut karena begitu menguntungkan investasinya.
“Mudah-mudahan apa yang sudah kita lakukan hari ini, khususnya peresmian Zona KHAS yang dilakukan Pak Wapres bisa berkembang lebih baik di Provinsi Sulut,” ujarnya.
Olly juga memastikan bahwa ekonomi dan keuangan syariah dapat berkembang dengan baik di Provinsi Sulut, meskipun berpenduduk mayoritas non muslim.
“Tadi ada pemberian bantuan secara simbolis kepada UMKM. Mereka juga secara langsung mendapatkan sertifikat halal yang dikoordinasikan langsung oleh KDEKS dan Bank Indonesia,” ujar Olly.
“Jadi tidak usah khawatir tentang perkembangan ekonomi syariah di Sulut, karena sebenarnya implementasi ekonomi dan keuangan syariah sudah berjalan meskipun lembaganya, yakni KDEKS baru dikukuhkan. Apalagi sudah dikukuhkan, tentunya koordinasi menjadi lebih mudah. Jadi secara langsung manfaatnya akan terasa lebih cepat,” tambahnya.
Menyambut KDEKS, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut, Andry Prasmuko mengakatakan ekonomi dan keuangan syariah akan membuka peluang wisatawan Muslim datang ke Sulut.
“Dengan adanya ekonomi dan keuangan syariah ini, maka akan membuka peluang wisatawan Muslim datang ke Sulut. Terutama lebih mudah mendapatkan makanan halal. Pastinya, wisatawan yang datang berkunjung akan lebih banyak dan meningkat,” ucap Prasmuko.
Diketahui, ekonomi dan keuangan syariah menurut Prasmuko, sejalan dengan peningkatan posisi Indonesia sebagai peringkat ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi di Global Islamic Economy Indicator (GIEI) 2023, pengembangannya di Provinsi Sulut juga memiliki prospek pertumbuhan yang baik.
Kesadaran terhadap potensi dan prospek produk halal di Sulut, diantaranya dapat dilihat pada perkembangan jumlah sertifikasi halal yang diajukan oleh para pelaku UMKM.
“Tahun 2023, telah diterbitkan total 2.193 sertifikat halal atau meningkat tajam dibandingkan tahun 2021-2022 dengan total 178 sertifikat halal. Adapun data sementara per Maret 2024, sebanyak 75 sertifikat halal telah diterbitkan. Dalam mendukung akselerasi sertifikasi halal ini, Bank Indonesia juga turut memfasilitasi dan bersinergi dengan instansi terkait sebagai upaya mendorong pengembangan UMKM, termasuk UMKM Syariah agar memiliki daya saing melalui perluasan pasar,” sebut Prasmuko.(hilda)