SULUTREVIEW – Pertumbuhan pariwisata di Sulawesi Utara (Sulut) dalam tiga tahun terakhir ini, mengalami peningkatan signifikan. Hal itu dicapai melalui proses kerja keras sehingga kunjungan terus bertambah secara terus-menerus.
Untuk meraih sukses, tidak cukup jika hanya mengandalkan destinasi semata, tetapi perlu dukungan event yang menarik sehingga mampu menyerap kunjungan wisatawan.
Menjawab kebutuhan tersebut, Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Sulut mendorong kabupaten/kota lebih kreatif dalam menyuguhkan dan menciptakan event yang dikemas apik. Yakni dengan menggelar ajang festival maupun aktraksi yang menarik.
Kepala Disparda Provinsi Sulut, Daniel A Mewengkang SE MSi mengatakan gelaran festival sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. Sehingga diharapkan kabupaten/kota dapat menjawabnya.
“Karena sampai saat ini, baru tiga daerah yang masuk dalam calendar event, yakni 100 Wonderful Event Indonesia,” ujarnya dalam Forum Koordinasi Lintas Sektor, di Mercure Hotel, Kamis (9/5/2019).
Tiga event yang masuk dalam calendar event Sulut, yaitu Festival Bunaken, Festival Selat Lembeh dan Tomohon International Flower Festival.
“Kami mendorong agar kreativitas kabupaten/kota dapat menyiapkan gelaran festival atau atraksi yang mengundang wisatawan,” tukasnya.
Lanjut kata Mewengkang, ajang festival yang digelar di sejumlah daerah seperti Banyuwangi, ternyata berhasil mendongkrak daerah tersebut. “Hal ini menjadi tantangan daerah untuk meningkatkan kualitas dengan inovasi serta citra sehingga menambah jumlah kunjungan di Sulut,” tandasnya.
“Mari kita optimalkan sehingga pada akhirnya akan mendatangkan input dan outcome yang berdampak pada perekonomian,” tukasnya menambahkan.
Mewengkang mengajak kabupaten/kota untuk mendukung dan menyukseskan pelaksanaan festival. Karena semakin banyak festival yang masuk, maka akan disuport oleh Kementerian Pariwisata.
“Melalui festival akan mengangkat produk unggulan dari berbagai daerah serta menampilkan seni budaya daerah. Hal ini pastinya membutuhkan kreativitas,” ujarnya.
Untuk mengusung festival, membutuhkan trust dan penyebaran informasi yang intens. “Festival Manado Fiesta, Batu Pinagut, Teluk Tomini, masih perlu waktu sehingga dapat masuk calendar event Wonderful Indonesia,” imbuhnya.
Sebelumnya, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab Minahasa Dr Denny Mangala MSi dan Plt Kadispar Minahasa Drs Vicky Kaloh mengatakan, Kabupaten Minahasa memberikan prioritas perhatian pada sektor pariwisata.
“Pariwisata menjadi sektor unggulan di Minahasa. Karena terbukti menyokong pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, Pemkab Minahasa terus mendorong pengembangan pariwisata, demi terwujudnya kemandirian ekonomi,” ujarnya.
Saat ini, kata Mangala dan Kaloh, Minahasa terus berbenah dalam infrastruktur. “Dalam waktu dekat ini, akan dibangun menara padang dan gapura identitas Minahasa. Selanjutnya, untuk atraksi telah dibuat event Benteng Moraya, Wonderful Tondano dan event Christmas,” kata Mangala.
Infrastruktur jalan sebut Mangala, merupakan penunjang penting pariwisata. Berikut peningkatan amenitas yang terus bertumbuh, antara lain hotel Ohayo Ranopaso yang akan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan.
Kepala Bidang Pengembangan, Kelembagaan Kepariwisataan Disparda Sulut, Dra Ivonne Kawatu, mengatakan forum koordinasi sangat efektif untuk meningkatkan koordinasi yang bertujuan dan bermanfaat bagi pengembangan pariwisata di Sulut.
Hadir pada kesempatan ini sebagai pembicara, staf ahli gubernur Sulut, Dino Gobel, pelaku pariwisata Sulut hingga Pam Obvit Polda Sulut.(eda)