Minut  

Pulau Bangka Menyimpan Keindahan Alam Bawah Laut Nan Eksotis

Likupang, SULUTREVIEW – Sejumlah spot diving (titik selam) yang ada di Pulau Bangka-Likupang Timur (Minahasa Utara), ternyata menyimpan keindahan yang tiada tara. Tak heran jika kawasan yang terselamatkan dari eksplorasi tambang biji besi ini, kini menjadi surga bagi para divers (penyelam) yang ingin menikmati panorama bawah laut nan eksotis.

Eji Kalangi, salah satu penyelam asal Bitung yang baru pertama kali mendatangi Pulau Bangka mengaku sangat kagum dengan keindahan taman lautnya. “Benar-benar menjadi surga bagi para divers. Satu keindahan yang tersembunyi, spot  terbaik yang menawan. Tak kalah dibandingkan dengan taman bawah laut lainnya,” ungkap Eji.

Disuport  dengan keindahan pantai dengan pasir putih yang cantik, perbukitan dan tiga pulau batu di Pulau Bangka, lajut Eji layak untuk jadi sasaran promosi pariwisata dunia. “Ada banyak potensi wisata selam yang kini menjadi destinasi yang dikagumi wisatawan. Tetapi Pulau Bangka adalah salah satu objek yang layak untuk dikunjungi,” kata Eji.

Nyanyian dan tarian anak Pulau Bangka

Senada disampaikan Pendiri Yayasan Terumbu Rupa (YTR), Teguh Ostenrik, aktivis pecinta lingkungan ini menjelaskan Pulau Bangka adalah kekayaan alam yang menakjubkan. Oleh sebab itu, Pulau Bangka harus diselamatkan dari berbagai kerusakan ekosistem. “Kelangsungan biota laut Pulau Bangka harus dijaga. Karena itu kegiatan apapun yang  merusak ekosistem harus dihentikan,” ungkapnya usai melakukan penyelaman bersama artis yang peduli restorasi terumbu karang, Kaka Slank.

“Wow, spot diving Pulau Bangka sangat luar biasa cantiknya. Saya sangat kagum dengan keindahan alam yang diciptakan Tuhan. Jangan kita rusak alam ini, tetapi marilah kita jaga bersama,” pesan Kaka Slank yang secara khusus meluang waktu untuk diving di pulau ini.

Menariknya, masyarakat setempat memiliki kesadaran untuk menjaga laut Pulau Bangka yang terletak di Likupang Timur. Makanya, ketika daerah ini hendak dijadikan kawasan tambang, spontan masyarakat menolaknya.  “Siapa lagi yang akan menjaganya kalau bukan kita-kita masyarakat  yang ada,” ujar Rit Gahenggang.

Hal yang sama juga dikemukakan sejumlah siswa kelas 8 dari SMP Likupang Timur, yang memiliki komitmen untuk menjaga pantai dan alam bawah laut dari kerusakan. “Pulau Bangka merupakan kekayaan alam yang dititipkan Tuhan pada kami. Karena itu, kelangsungannya menjadi tanggung jawab bersama,” sebut Ayi Karimang dan Marlin Doali.

Sementara itu, Alex Sentinuwu dan Pena Saredo, pemilik perahu yang mengangkut penumpang dari Pantai Surabaya ke Pulau Bangka, menjelaskan bahwa aktivitas kunjungan wisatawan, terus menunjukkan pertumbuhan yang signifkan. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan sejumlah resort, sebut saja Mimpi Indah Resort, Murex Dive Resort, Nomad Divers, The Village Bunaken. “Semakin banyak tamu yang datang,  maka yang menyewa perahu juga semakin banyak,’ kata keduanya yang sehari-harinya memperoleh pendapatan di kisaran Rp 300 hingga 500 ribu. “Lumayanlah untuk mencukupi kebutuhan ekonomi,” tukasnya.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.